image

Fakultas Teknik Unmul Gelar Seminar Nasional Rekayasa Tropis 2025 - Dorong Inovasi Hijau Menuju Pembangunan Nasional Berkelanjutan

Muhammad Zulfahriansyah
Admin
Tipe
Berita
Tgl Dibuat
17 Oct 2025
Dikunjungi
37x

Samarinda – Fakultas Teknik Universitas Mulawarman sukses menyelenggarakan Seminar Nasional Rekayasa Tropis (SEMNASRETRO 2025) pada 15 Oktober 2025 di Gedung Hexagon FT Unmul, Samarinda, Kalimantan Timur. Mengusung tema “Rekayasa Tropis dan Kampus Berdampak: Mendorong Inovasi Hijau untuk Pembangunan Nasional”, kegiatan ini menjadi ajang inspiratif bagi akademisi, praktisi, dan peneliti untuk berkolaborasi mengembangkan teknologi dan inovasi ramah lingkungan yang berkelanjutan.

Acara dibuka secara resmi dengan sambutan oleh Prof. Dr. Ir. Abdunnur, M.Si., IPU., ASEAN Eng. selaku Rektor Universitas Mulawarman, serta Prof. Dr. Ir. Tamrin, S.T., M.T., IPU., APEC Eng. selaku Dekan Fakultas Teknik. Keduanya menegaskan pentingnya peran perguruan tinggi dalam memperkuat kontribusi nyata terhadap pembangunan nasional melalui riset dan inovasi berbasis lingkungan tropis.

SEMNASRETRO 2025 menghadirkan tiga narasumber utama yang berkompeten di bidangnya, yaitu:

  • Dr. Heri Septya Kusuma, S.Si., M.T. (Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta)

  • Dr. M. Ir. H. Fitriansyah, S.T., M.M. (Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Kalimantan Timur)

  • Ir. Rizky Gunawan, S.T., MBA. (Superintendent Sangatta HSSE OPS, PT Pertamina EP Sangatta Field)

Melalui sesi paparan dan diskusi panel, para narasumber mengangkat isu-isu strategis seputar transformasi teknologi hijau, riset rekayasa tropis, serta kolaborasi kampus dan industri dalam menciptakan solusi inovatif untuk keberlanjutan lingkungan dan ekonomi nasional.

Dengan kehadiran ratusan peserta dari berbagai universitas dan lembaga penelitian, SEMNASRETRO 2025 menegaskan komitmen Fakultas Teknik Universitas Mulawarman untuk menjadi pelopor dalam riset dan inovasi tropis yang berdampak nyata bagi masyarakat dan lingkungan.
Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara dunia akademik, industri, dan pemerintah menuju pembangunan Indonesia yang hijau dan berkelanjutan