Penajam Paser Utara, 2 Juni 2024 - Pada pertengahan 2019, Presiden Indonesia Joko Widodo mengumumkan bahwa ibu kota Indonesia akan dipindahkan ke luar Jawa. Lokasi ibu kota baru merupakan wilayah yang meliputi sebagian besar wilayah administrasi Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara di Provinsi Kalimantan Timur. Perpindahan Ibu Kota Negara ini merupakan salah satu upaya konkrit pemerintah dalam memperbaiki tata kelola wilayah Ibu Kota untuk mewujudkan tujuan bernegara yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Nicko Herlambang, S.T. menjadi pemandu sekaligus penunjuk mengenai
kondisi-kondisi yang terdapat di IKN, seperti kondisi pembangunan yang sangat
masif hingga kondisi geologi daerah IKN yang sangat mumpuni dalam menopang Ibu
Kota baru ini. Kunjungan peserta ASPRODITEGI difokuskan pada tempat-tempat
krusial penopang IKN itu sendiri. Kunjungan pertama tertuju pada Rumah
Teknologi Nusantara/Nusantara Techno House yang berisi mengenai gambaran
IKN di masa depan. Beberapa hal yang terdapat pada Nusantara Techno House adalah
rencana pembangunan, konsep pembangunan, progress pembangunan, dan gambaran
umum mengenai timeline dan juga sistem pemerintahan green economy
yang akan diusung pada kota masa depan ini.
Kemudian peserta ditunjukkan
pandangan mengenai proyek bandara VVIP IKN oleh Bapak Nicko Herlambang, S.T.
yang pada saat beroperasi nanti hanya akan melayani penerbangan kepala negara
(VVIP). Peserta juga diberikan informasi mengenai rencana
pembangunan ruas dan rute tol untuk memudahkan mobilisasi dan sarana
transportasi IKN. Selanjutnya peserta diarahkan menuju proyek Jembatan Pulau
Balang. Jembatan Pulau Balang merupakan jembatan yang menghubungkan antara Kota
Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara. Berdasarkan pemaparan yang
disampaikan Bapak Nicko Herlambang, S.T., Jembatan Pulau Balang terbagi menjadi
Bentang Pendek dan Bentang Panjang. Nantinya jembatan ini akan memudahkan akses
menuju IKN. Peserta juga berkesempatan untuk mengunjungi Gedung yang berisi
informasi mengenai proyek Jembatan Pulau Balang, gedung ini juga mengontrol
keadaan jembatan dan menjadi Pusat Data Kesehatan Jembatan.
Muhammad Amin Syam, S. Si., M. Eng – Ketua Panitia Pelaksanaan ASPRODITEGI menuturkan, maksud dan tujuan dari diadakannya kegiatan kunjungan ke IKN adalah untuk memperkenalkan letak dan juga kondisi geologi dari Ibu Kota Nusantara. Hal ini sangat berkaitan tentunya dengan basis keilmuan dari para peserta ASPRODITEGI yang merupakan pengajar bidang kebumian khususnya kegeologian. Harapannya dengan dikenalkannya pembangunan juga kondisi geologi IKN kepada para peserta, nantinya para peserta dapat bercerita juga memperkenalkan IKN kepada mahasiswa asal dari para peserta ASPRODITEGI.